Salah satu narasi populer dalam sejarah Indonesia adalah klaim bahwa bangsa ini dijajah oleh Belanda selama 3,5 abad, atau sekitar 350 tahun. Mitos ini sudah lama tertanam dalam ingatan kolektif bangsa Indonesia, namun apakah benar bahwa seluruh wilayah Indonesia dijajah selama periode yang begitu panjang? Artikel ini akan mengupas fakta sejarah di balik klaim tersebut.
Baca Juga: Universitas Terbaik di Madura: Pilar Pendidikan di Pulau Garam
Asal Mula Klaim 3,5 Abad Penjajahan
Klaim bahwa Indonesia dijajah selama 350 tahun merujuk pada kedatangan pertama kali bangsa Belanda di Indonesia pada tahun 1596, saat ekspedisi Cornelis de Houtman mendarat di Banten, hingga kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Dari sudut pandang kronologis, memang ada rentang waktu sekitar 350 tahun antara dua peristiwa itu. Namun, perhitungan ini menyederhanakan realitas yang jauh lebih kompleks.
Wilayah dan Kontrol yang Tidak Merata
Salah satu kesalahan dari klaim 350 tahun penjajahan adalah asumsi bahwa seluruh wilayah Indonesia secara bersamaan berada di bawah kendali Belanda selama periode tersebut. Faktanya, Belanda tidak langsung menguasai seluruh nusantara pada akhir abad ke-16. Penguasaan mereka terhadap wilayah Indonesia berlangsung secara bertahap dan tidak merata. Beberapa daerah, seperti Aceh, Sulawesi, dan Papua, baru sepenuhnya jatuh ke tangan Belanda pada abad ke-19 atau bahkan awal abad ke-20.
Selain itu, selama beberapa abad pertama, kekuasaan Belanda terbatas hanya pada beberapa wilayah penting di pesisir yang menjadi pusat perdagangan, seperti Batavia (Jakarta), Maluku, dan beberapa bagian Sumatra. Wilayah pedalaman dan banyak pulau lainnya masih diperintah oleh kerajaan-kerajaan lokal yang mandiri dan belum sepenuhnya tunduk pada kekuasaan Belanda.
Masa VOC (1602-1799) dan Hindia Belanda
Perlu juga dibedakan antara masa kejayaan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) dan periode Hindia Belanda. VOC adalah kongsi dagang swasta yang mendominasi perdagangan di wilayah nusantara selama hampir dua abad, dari 1602 hingga bangkrut pada 1799. Namun, VOC bukanlah pemerintah kolonial yang mengendalikan seluruh aspek kehidupan di Indonesia, melainkan hanya menguasai jalur perdagangan dan beberapa benteng.
Baru pada 1800, setelah bubarnya VOC, Pemerintah Belanda resmi mengambil alih wilayah-wilayah yang dikuasai VOC dan membentuk Hindia Belanda. Selama abad ke-19 hingga awal abad ke-20, Belanda secara bertahap memperluas kekuasaannya melalui serangkaian ekspedisi militer dan perjanjian dengan penguasa lokal, hingga pada akhirnya banyak daerah di nusantara berada di bawah kendali Belanda.
Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)
Selain itu, selama Perang Dunia II, tepatnya pada 1942 hingga 1945, Belanda kehilangan kendalinya atas Indonesia karena pendudukan Jepang. Ini berarti selama 3,5 tahun, Indonesia berada di bawah kekuasaan Jepang, bukan Belanda. Pendudukan Jepang memiliki pengaruh besar terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia, dengan memberikan ruang bagi munculnya organisasi-organisasi pergerakan nasional.
Kesimpulan: Benarkah Indonesia Dijajah 3,5 Abad?
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa Indonesia dijajah selama 350 tahun bukanlah pernyataan yang sepenuhnya akurat. Meskipun Belanda hadir di nusantara sejak akhir abad ke-16, penguasaan mereka atas wilayah Indonesia tidak langsung merata dan baru tercapai secara signifikan pada abad ke-19. Selain itu, ada pula periode di mana Indonesia berada di bawah kekuasaan Jepang, yang membuktikan bahwa masa penjajahan Belanda tidak berlangsung secara terus-menerus.
Baca juga: Mengungkap Perbedaan dalam Pendidikan Sejarah Indonesia
Oleh karena itu, klaim “Indonesia dijajah 3,5 abad” lebih tepat dilihat sebagai sebuah mitos sejarah yang menyederhanakan realitas yang jauh lebih kompleks. Fakta sejarah menunjukkan bahwa perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme lebih beragam dan penuh dinamika daripada yang sering diceritakan.