Tragedi di Balik Reformasi 98 Universitas Trisakti

Tragedi Reformasi 98 merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi di Indonesia. Pada tahun 1998, mahasiswa turun ke jalan untuk menuntut reformasi politik dan ekonomi dari pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto. Salah satu insiden paling tragis dalam peristiwa Reformasi 98 terjadi di Universitas Trisakti, di mana empat mahasiswa tewas akibat tembakan polisi yang menembaki demonstran. Peristiwa ini menciptakan luka mendalam dalam sejarah bangsa Indonesia dan menandai akhir dari kekuasaan Orde Baru.

Baca Juga : Kalkulasi Biaya Kuliah di Universitas Trisakti: Persiapkan Diri Anda!

Rahasia Terungkap: Kisah Kelam Tragedi Reformasi 98 Mahasiswa Trisakti

Orde Baru merupakan rezim otoriter yang dipimpin oleh Soeharto selama lebih dari 30 tahun. Pemerintahan ini ditandai oleh korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merugikan rakyat Indonesia. Pada awal tahun 1998, ketegangan politik mulai memuncak dan mahasiswa mulai terlibat dalam demonstrasi besar-besaran menuntut reformasi. Universitas Trisakti menjadi salah satu pusat perlawanan mahasiswa terhadap rezim Orde Baru.

Mahasiswa Menduduki DPR

19 Mei 1998: Mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR

Pada tanggal 12 Mei 1998, ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta berkumpul di depan Gedung DPR untuk menyampaikan tuntutan mereka. Namun, demonstrasi yang seharusnya berjalan damai berubah menjadi tragedi ketika aparat keamanan mulai melepaskan tembakan gas air mata dan peluru tajam ke arah demonstran. Empat mahasiswa dari Universitas Trisakti tewas dalam insiden tersebut, termasuk Elang Mulya Lesmana, Heri Wibowo, Hafidin Royani, dan Hendriawan Sie.

Dampak Tragedi 98

Kerusuhan Mei 1998 di Solo: Kronologi dan Dampaknya Halaman all - Kompas.com

Tragedi di Universitas Trisakti menjadi titik balik dalam gerakan Reformasi 98. Kematian mahasiswa-mahasiswa tersebut memicu kemarahan publik dan membantu mempercepat jatuhnya rezim Soeharto. Pasca Tragedi Trisakti, mahasiswa dan rakyat Indonesia terus menerus menggelar demonstrasi dan unjuk rasa untuk menuntut perubahan politik dan ekonomi yang lebih demokratis.

Perjuangan mahasiswa di balik tragedi Reformasi 98 di Universitas Trisakti merupakan contoh nyata dari keberanian dan keteguhan hati dalam melawan ketidakadilan. Meskipun perjuangan tersebut sempat mengalami tragedi yang menyayat hati, namun semangat reformasi yang dibawa oleh mahasiswa di tahun 1998 tetap menyala hingga saat ini. Tragedi 98 di Universitas Trisakti harus dijadikan pembelajaran bagi generasi muda Indonesia untuk tidak pernah lupa akan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan reformasi. Semoga Indonesia terus bergerak menuju masa depan yang lebih adil dan demokratis.